Cara Menghitung IP Address (Subnetting) Bagian 1
Sebelum kita
tahu bagaimana cara menghitung sebuah IP Address, ada baiknya kita terlebih
dahulu mengetahui istilah-istilah umum dalam pengalamatan IP. Beberapa istilah
tersebut yaitu sebagai berikut :
- Host IP
Address = alamat IP klien
- Network
Mask = seringkali disebut subnet mask, digunakan untuk menentukan
banyaknya jaringan yang dapat dicakup
- Network
Address = alamat jaringan, digunakan sebagai pengenal sebuah jaringan,
selalu diperoleh dari alamat pertama dari sekumpulan alamat terdaftar
dalam suatu jaringan
- Network
Broadcast Address = alamat broadcast, digunakan untuk melakukan
broadcasting (penyebaran) paket data dalam satu jaringan, selalu diperoleh
dari alamat terakhir dari sekumpulan alamat terdaftar dalam suatu jaringan
- Total
Number of Host Bits = jumlah total host yang dapat ditampung dalam bit,
untuk mengetahui jumlah host/klien maksimal yang dapat diberi alamat IP
pada sebuah jaringan
- Number
of Hosts =jumlah alamat yang dapat digunakan sebagai host, jumlah yang
dapat digunakan merupakan jumlah alamat total dalam sebuah jaringan
dikurangi dengan 2 (karena satu sebagai Network Address, dan satunya lagi
untuk Broadcast Address)
Untuk
memahami maksud istilah-istilah di atas, selanjutnya dapat disimak
langkah-langkah berikut. Misal diketahui alamat sebagai berikut :
1
2
3
|
Host IP Address = 172.25.114.250
Network Mask = 255.255.255.0.0(/16)
|
Dari kedua
alamat di atas, kita dapat mengetahui alamat-alamat yang lainnya melalui
perhitungan, seperti Network Address, Network Broadcast Address, Total Number
of Host Bits, dan Number of Hosts. Untuk mencari alamat-alamat tersebut, ikuti
langkah sebagai berikut :
1. Ubahlah
alamat-alamat tersebut (Host IP Address dan Network Mask) dalam bentuk biner
2. Penjumlahan
biner antara IP Address dengan Network Mask akan menghasilkan Network Address
3.
Menentukan Jumlah Host dan Broadcast Address dengan mengamati Network Address
dan Network Mask.
- Jumlah
host dalam bit (Total Number of Host Bits) dimisalkan sebagai n. Nilai n
diperoleh dengan menghitung jumlah nol yang ada di alamat Network Mask
(dalam biner). Perhatikan nilai nol yang berwarna biru di atas, jumlahnya
ada 16 nol, sehingga nilai Total Number of Host Bits = 16.
- Jumlah
host ditentukan dengan rumus 2^n. Nilai n merupakan Total Number of Host
Bits. Jadi, jumlah host pada kasus di atas adalah 2^16 = 65536.
- Broadcast
address diperoleh dengan mengamati jumlah nol dalam Network Mask.
Perhatikan nilai broadcast yang berwarna merah, nilai tersebut diperoleh
dengan mengubah nilai Network Adress menjadi nilai 1 semua, sesuai dengan
banyaknya nol pada Network Mask. Jika pada Network Address, nilai tersebut
bernilai 0 semua (alamat paling awal), maka pada Broadcast Address, nilai
tersebut bernilai 1 semua (alamat paling akhir).
- cara
cepat ngitung biner nya kan gampang bgt tuh( Ngitungnya dari kiri ya ) :
- Setiap ketemu 1 -> (kalikan 2)+1
- Setiap ketemu 0 -> Kalikan 2
Contoh :
- 11001000 -> 1 ketemu 1 = ( 1 * 2 + 1 ) = 3
-> 3 ketemu 0 = ( 3 * 2 ) = 6
-> 6 ketemu 0 = ( 6 * 2 ) = 12
-> 12 ketemu 1 = ( 12 * 2 + 1 ) = 25
-> 25 ketemu 0 = ( 25 * 2 ) = 50
-> 50 ketemu 0 = ( 50 * 2 ) = 100
-> 100 ketemu 0 = (100 * 2 ) = 200
tambahan.
Subnetting
Subnetting berguna untuk membagi
sebuah jaringan menjadi beberapa sub jaringan (subnet) yang lebih kecil. Dalam
subnetting, dikenal istilah subnet mask. Subnet mask yang biasa kita temui jika
kita melihat konfigurasi IP address di komputer-komputer adalah 255.255.255.0.
Dengan subnet mask seperti itu, dalam jaringan tersebut bisa terdapat 256 IP
address, dengan 254 IP address yang dapat digunakan, satu IP address sebagai
network ID, dan satu IP address sebagai broadcast address.
Misalnya terdapat sebuah jaringan dengan network address 192.168.16.0 dan subnet
mask 255.255.255.0, maka IP address yang terdapat dalam jaringan tersebut
adalah sebagai berikut.
Network ID:
192.168.16.0
Broadcast Address: 192.168.16.255
Available IP Address: 192.168.16.1 - 192.168.16.254
IP address pertama dalam suatu
subnet berfungsi sebagai network ID dari subnet tersebut. IP address ini tidak
dapat digunakan untuk perangkat-perangkat di dalam jaringan, baik itu komputer,
router, atau yang lainnya. Sementara IP address terakhir dalam suatu subnet
berfungsi sebagai broadcast address, sehingga jika kita mengirimkan paket data
ke alamat tersebut, paket data tersebut akan dikirimkan ke semua perangkat yang
berada di dalam subnet itu.
Dari contoh di atas, dapat kita lihat jika subnet dengan subnet mask
255.255.255.0 dapat berisi 254 perangkat komputer. Bagaimana jika kita hanya
membutuhkan jaringan dengan 30 perangkat komputer?
Jika kita membutuhkan jaringan dengan 30 perangkat komputer, jika kita
menggunakan subnet mask 255.255.255.0, akan ada sebanyak 224 IP address yang
tidak terpakai. Karena itu, kita melakukan yang disebut dengan subnetting.
Subnet mask 255.255.255.0 tadi perlu diubah menjadi bilangan biner agar dapat
dilakukan perhitungan.
Subnet Mask
Decimal: 255.255.255.0
Binary: 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111 . 0000 0000
Setiap angka pada segmen-segmen
dalam penulisan IP address dan subnet mask dapat dikonversi menjadi bilangan
biner, masing-masing sepanjang 8 bit. IPv4 memiliki panjang 32 bit, terdiri
dari 4 segmen yang masing-masing terdiri dari 8 bit. Jika kita menggunakan network
address 192.168.16.0, IP tersebut dapat diubah menjadi bilangan biner seperti
ini.
Network
Address
Decimal: 192.168.16.0
Binary: 1100 0000 . 1010 1000 . 0001 0000 . 0000 0000
Karena pada subnet masknya ada 24
bit berderet yang bernilai 1, maka network address tersebut dapat ditulis
192.168.16.0/24. Ini artinya 24 bit pertama dalam network address tersebut
tidak boleh diganti, sehingga yang nilainya dapat diubah hanya 8 bit terakhir.
Karena itu, dalam subnet tersebut terdapat 256 IP address.
Untuk memperkecil subnetnya agar bisa menghubungkan 30 perangkat komputer tanpa
membuang banyak IP address, maka subnet masknya harus diubah. Untuk
mengubahnya, kita perlu menghitung nilai x dari nilai 2x yang
terkecil yang lebih dari atau sama dengan 30. Tetapi perlu diingat jika akan
ada 2 IP address yang tidak dapat digunakan dalam jaringan, sehingga kita perlu
menghitung nilai x dari nilai 2x yang terkecil yang lebih
dari atau sama dengan 32.
2x
= 32
2x = 25
x = 5
Nilai x menunjukkan deretan bit
bernilai 0 yang berada di ujung kanan deretan bit string subnet mask. Karena
itu, subnet masknya menjadi seperti ini.
Subnet Mask
Binary: 1111 1111 . 1111 1111 . 1111 1111 . 1110 0000
Decimal: 255.255.255.224
Untuk menghitung nilai IP terkecil
dalam subnet tersebut (network ID), kita bisa menggunakan operator AND antara
subnet mask dengan network address yang ditulis dalam bilangan biner.
1111 1111 .
1111 1111 . 1111 1111 . 1110 0000 -> Subnet Mask
1100 0000 . 1010 1000 . 0001 0000 . 0000 0000 -> Network Address
--------------------------------------------- AND
1100 0000 . 1010 1000 . 0001 0000 . 0000 0000 -> Network ID
Network ID: 192.168.16.0
Sementara untuk menghitung nilai IP
terbesar dalam subnet tersebut (broadcast address), kita menggunakan operator
OR antara negasi dari subnet mask dengan network address yang ditulis dalam
bilangan biner.
0000 0000 .
0000 0000 . 0000 0000 . 0001 1111
1100 0000 . 1010 1000 . 0001 0000 . 0000 0000 -> Network Address
--------------------------------------------- OR
1100 0000 . 1010 1000 . 0001 0000 . 0001 1111 -> Broadcast Address
Broadcast Address: 192.168.16.31
Maka, IP address yang dapat
digunakan dalam subnet tersebut dimulai dari 192.168.16.1 sampai dengan
192.168.16.30. Bagaimana dengan sisa IP address yang tidak terpakai? IP address
tersebut dapat digunakan dalam subnet-subnet yang lain. Dengan menggunakan
subnet tersebut pada metode subnetting dengan cara classless dengan SLSM
(static-length subnet mask), terdapat 8 subnet dalam jaringan dengan network
address 192.168.16.31 tersebut. Jumlah subnetnya dapat dihitung dengan cara
mencari nilai y dari nilai x yang telah didapatkan tadi.
y = 8 - x
y = 8 - 5
y = 3
Total Subnets: 2y = 23 = 8
Berikut ini IP address yang berada
di masing-masing subnet tersebut.
Subnet I
Network ID: 192.168.16.0
Broadcast Address: 192.168.16.31
Available IP Address: 192.168.16.1 - 192.168.16.30
Subnet II
Network ID: 192.168.16.32
Broadcast Address: 192.168.16.63
Available IP Address: 192.168.16.33 - 192.168.16.62
Subnet III
Network ID: 192.168.16.64
Broadcast Address: 192.168.16.95
Available IP Address: 192.168.16.65 - 192.168.16.94
Subnet IV
Network ID: 192.168.16.96
Broadcast Address: 192.168.16.127
Available IP Address: 192.168.16.97 - 192.168.16.126
Subnet V
Network ID: 192.168.16.128
Broadcast Address: 192.168.16.159
Available IP Address: 192.168.16.129 - 192.168.16.158
Subnet VI
Network ID: 192.168.16.160
Broadcast Address: 192.168.16.191
Available IP Address: 192.168.16.161 - 192.168.16.190
Subnet VII
Network ID: 192.168.16.192
Broadcast Address: 192.168.16.223
Available IP Address: 192.168.16.193 - 192.168.16.222
Subnet VIII
Network ID: 192.168.16.224
Broadcast Address: 192.168.16.255
Available IP Address: 192.168.16.225 - 192.168.16.254
Jika menggunakan subnetting dengan
metode classful, maka subnet yang dapat digunakan dari kedelapan subnet
tersebut hanya subnet II sampai dengan subnet VII, karena dalam metode classful
subnet pertama dan subnet terakhir dalam sebuah jaringan sebaiknya tidak
digunakan
JIKA ADA PERTANYA'AN LANGSUNG KE E-MAIL AJA